Bioteknologi
Merupakan cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi,
virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam
proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Bioteknologi
banyak dimanfaatkan diberbagai bidang, diantaranya adalah bidang peternakan
seperti berikut:
Transfer
Embrio
Apabila
kawin suntik memfokuskan pada sperma jantan, maka transfer embrio tidak hanya
potensi dari jantan saja yang dioptimalkan, melainkan potensi betina
berkualitas unggul juga dapat dimanfaatkan secara optimal.
Teknik
TE ini, betina unggul tidak perlu bunting tetapi hanya berfungsi menghasilkan
embrio yang untuk selanjutnya bisa ditransfer pada induk titipan dengan
kualitas yang tidak perlu bagus tetapi memiliki kemampuan untuk bunting.
Embrio
yang akan ditransfer ke resipien disimpan dalam foley kateter dua jalur yang
steril (tergantung ukuran serviks). Sebelum dilakukan panen embrio, bagian
vulva dan vagina dibersihkan dan disterilkan dengan kapas yang mengandung
alcohol 70%. Embrio yang didapat dapat langsung di transfer ke dalam sapi
resipien atau dibekukan untuk disimpan dan di transfer pada waktu lain.
Teknologi
Transgenik
Hewan
transgenik adalah hewan yang telah mengalami rekayasa genetika sehingga
dihasilkan hewan dengan sifat yang diharapkan. Teknologi transgenik pada hewan
dilakukan dengan cara penyuntingan fragmen DNA secara mikro ke dalam sel telur
yang telah mengalami pembuahan. Tujuan dari teknologi ini adalah meningkatkan
produk dari hewan ternak seperti daging susu, dan telur.
Contoh
dari hewan yang mengalami teknologi ini adalah domba transgenik. Jadi DNA domba
ini disisipi dengan gen manusia yang disebut factor VIII ( merupakan protein
pembeku darah). Berkat penyusupan gen tersebut, domba menghasilkan susu yang
mengandung factor VIII yang dapat dimurnikan untuk menolong penderita
hemophilia.
Rekayasa
genetika juga dapat melestarikan spesies langka. Sebagai contoh, sel telur
zebra yang sudah dibuahi lalu ditanam dalam kuda spesies lain. Spesies lain
yang dipinjam rahimnya ini disebut surrogate. Hal ini sudah diterapkan pada
spesies keledai yang hamper punah di Australia.
Teknik
pelestarian dengan rekaya genetika berguna, dengan alasan:
a.
Induk dari spesies biasa dapat melahirkan anak dari spesies langka.
a.
Telur hewan langkah yang sudah dibuahi dapat dibekukan, lalu disimpan
bertahun-tahun meskipun induknya sudah mati. Jika telah ditemukan surrogate
yang sesuai, telur tadi ditransplantasi.
Hormon
BST (Bovine Somatotrophin)
Dengan
rekayasa genetika dihasilkan hormon pertumbuhan dewan yaitu BST. Caranya
adalah:
a.
Plasmid bakteri E.Coli dipotong dengan enzim endonuklease
b.
Gen somatotropin sapi diisolasi dari sel sapi
c.
Gen somatotropin disisipkan ke plasmid bakteri
d.
Bakteri yang menghasilkan bovin somatotropin ditumbuhkan dalam tangki
fermentasi.
e.
Bovine somatotropin diambil dari bakteri dan dimurnikan.
Hormon
ini dapat memicu pertumbuhan dan meningkatkan produksi susu. BST ini mengontrol
laktasi (pengeluaran susu) pada sapi dengan meningkatkan jumlah sel-sel
kelenjar susu. Jika hormon yang dibuat dengan rekayasa genetika ini
disuntuikkan pada hewan, maka produksi susu akan meningkat 20%.
Pemakaian
BST telah disetujui oleh FDA (Food and Drug Administration), lembaga pengawasan
obat dan makanan di Amerika. Amerika berpendapat nsusu yang dihasilkan karena
hormon BST aman di konsumsi tapi di Eropa hal ini dilarang karena penyakit
mastitis pada hewan yang diberikan hormon ini meningkat 70%.
Selain
memproduksi susu, hormon ini dapat memperbesar ukuran ternak menjadi 2 kali
lipat ukuran normal. Caranya dengan menyuntik sel telur yang akan dibuahi
dengan hormon BST. Daging dari hewan yang diberi hormon ini kurang mengandung
lemak. Sehingga dikhawatirkan hormon ini dapat mengganggu kesehatan manusia.
Source:
No comments:
Post a Comment