Penderitaan berasal dari kata derita (sansekerta) dhra
artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat
bersifat lahir maupun batin dan berat maupun ringan. Peranan individu juga
menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap
penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Pederitaan
dapat membawa hikmah dalam hidup seseorang atau malah keterpurukan. Menurut
agama, penderitaan adalah teguran dari Tuhan sebagai bagian dari kehidupan.
Siksaan
Penderitaan biasanya disebabkan oleh siksaan lahir maupun batin
(psikis), seperti kebimbangan, kesepian, ketakutan. Siksaan (penyiksaan) merujuk
pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Siksaan
dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan, mengendalikan
kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah.
Siksaan berupa psikis
- Kebimbangan: tidak dapat menetukan pilihan mana yang akan dipilih.
- Kesepian: rasa sepi yang dia alami pada jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai.
- Ketakutan: sesuatu yang tidak dinginkan dan dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Rasa takut yang terus berkembang tidak pada tempatnya disebut sebagai Phobia.
Penyebab seseorang merasakan ketakutan, antara lain:
- Claustrophobia dan agrophobia: rasa takut terhadap ruangan tertutup.
- Gamang: rasa takut akan tempat yang tinggi.
- Kegelapan: rasa takut bila seseorang berada di tempat gelap.
- Kesakitan: ketakuan akan rasa sakit yang akan dialami.
- Kegagalan: merasa bahwa sesuatu yang dijalani akan mengalami kegagalan.
Kekalutan Mental
Gejala-gejala awal kekalutan mental
- Jasmani: sering pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.
- Kejiwaan: penuh rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
- Selalu iri hati dan curiga, dihinggapi khayalan, sangat agresif, berusaha melakukan pengrusakan atau melakukan detruksi diri dan bunuh diri.
- Komunikasi sosial putus dan ada yang disorientasi social.
- Kepribadian yang lemah atau kurang percaya diri sehingga menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri ( orang-orang melankolis).
- Terjadinya konflik sosial – budaya akibat dari adanya norma yang berbeda antara dirinya dengan lingkungan masyarakat.
Sebab Timbulnya Kekalutan Mental
- Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
- Terjadinya konflik sosial-budaya akibat adanya perbedaan norma dalam masyarakat.
- Cara pematangan bathin yang salah dengan memberikan reaksi berlebihan terhadap kehidupan social.
Proses – proses kekalutan mental
- Positif, bila luka jiwa yang dialami seseorang disikapi dengan mengambil hikmah dari kesulitan yang dihadapinya dan mendekatkan diri pada Tuhan.
- Negatif, bila luka jiwa yang dialami seseorang tidak dapat dihilangkan dan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang dicita-citakan.
Penderitaan dan Perjuangan
Penderitaan bersifat kodrati. Tergantung kepada manusia untuk
berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau
menghilangkan sama sekali. Manusia harus bersikap optimis dan berusaha
mengatasi kesulitan hidupnya.
Allah berfirman dalam surat Arra’du ayat 11 “Tuhan
tidak akan merubah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang berusaha
merubahnya”.
Kita harus berjuang menghadapi tantangan dan terus meminta
lindungan pada Allah. Kita sebagai manusia hanya bisa merencanakan namun yang
Tuhan-lah yang yang menentukan hasilnya.
Penderitaan, media massa, dan seniman
Media massa merupakan alat penyampaian kepada masyarakat tentang
penderitaan yang sedang dialami sesama. Hal ini dilakukan agar manusia dapat
menentukan sikap terhadap sesama manusia dan menunjukkan rasa simpatinya. Salah
satunya dengan menggunakan cara para seniman, yaitu seni.