Thursday, October 17, 2013

Manusia dan Kebudayaan



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang
Manusia merupakan ciptaan Tuhan yang paling sempurna, sebagai makhluk hidup manusia memiliki banyak kemampuan dan kelebihan yang tidak di miliki oleh makhluk hidup lain. Manusia memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan. Hubungan tersebut dilihat dari pengertiannya masing-masing sebagai berikut; secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (sansekerta ), “mens” (latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau mahluk yang berakal. Dalam bahasa sansekerta kebudayaan disebut dengan budhayah yaitu bentuk jamak dari kata budhi yang berarti budi atau akal. Dengan demikian pada dasarnya manusia adalah makhluk budaya yang harus membudayakan dirinya.
Manusia sebagai mahluk budaya mampu melepaskan diri dari ikatan dan dorongan nalurinya dan mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya dan mempelajari keadaan sekitar dengan pengetahuan yang dimilikinya. Kebudayaan juga mengajarkan kepada manusia beberapa hal penting dalam kehidupan seperti etika sopan & santun menjadikan ciri khas kebudayaan orang Indonesia. Rasa saling menghormati dan menghargai akan tumbuh apabila antar sesama manusia menjujung tinggi kebudayaan sebagai alat pemersatukan kehidupan, alat komunikasi antar sesama dan sebagai ciri khas suatu kelompok masyarakat.
Banyak hal yang dapat di kaji mengenai manusia dan kebudayaan, dan dapat dijadikan pelajaran bagi masyarakat tentang hubungan erat manusia dan kebudayaan yang sebenarnya tak dapat dipisahkan satu sama lain. Kebudayaan berperan penting bagi kehidupan manusia dan menjadi alat untuk bersosialisasi dengan manusia yang lain dan pada akhirnya menjadi ciri khas suatu kelompok manusia. Manusia sebagai mahluk sosial membutuhkan alat sebagai jembatan yang menghubungkan manusia satu dengan manusia lain yaitu kebudayaan.

1.2.  Tujuan
Kebudayaan berperan penting dalam kehidupan manusia. Dengan mempelajari hubungan manusia dan kebudayaan dapat diketahui bahwa manusia membutuhkan kebudayaan sebagai identitas dalam bersosialisasi dengan mahluk yang lain. Bersosialisasi dan adaptasi sangat penting bagi manusia dalam bertahan hidup di tengah permasalahan hidup yang semakin rumit. Kebudayaan dapat juga menjadi media penting dalam kehidupan manusia seperti pendidikan, alat pemersatu, identitas, hiburan dan lain-lain yang menjadi peranan penting yang dimiliki kebudayaan.
Dalam dunia pendidikan kebudayaan adalah penunjang yang bertujuan memperkenalkan macam-macam kebudayaan kepada para pelajar serta tujuan dan  fungsi kebudayaan dalam masyarakat, dengan cara semacam ini diharapkan para generasi penerus dapat mempelajari dan mengetahui makna kebudayaan. Pemerintah juga harus iku campur tangan mendorong dan berpartisipasi agar kebudayaan di masa yang akan dating terhindar dari kepunahan kebudayaan. Telah banyak kebudayaan Indonesia yang diakui oleh negara lain, dikarenakan kurangnya kepedulian terhadap kebudayaan leluhur yang telah di wariskan pada generasi selanjutnya.
Dengan membahas materi tentang kebudayaan di harapkan dapat nenambahkan wawasan pengetahuan dan kepedulian terhadap kebudayaan. Dengan menumbuhkan rasa kepedulian dan memberi pengetahuan kebudayaan semoga dapat membuat Indonesia menjadi bangsa yang menghargai, mencintai serta peduli terhadap kebudayaannya sehingga kebudayaan bangsa Indonesia dapat di akui dunia sebagai ciri khas dan identitas asli milik Negara Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN TEORI

2.1.  Manusia
Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk hidup paling sempurna yang terdiri dari jiwa dan raga, akal dan pikiran, serta hawa nafsu. Akal dan pikiran ditanamkan pada manusia agar digunakan untuk kebaikan individu, kelompok, serta alam.
Manusia sendiri secara etimologis berasal dari kata sansekerta “Manu” atau latin “Mens” yang artinya berakal budi atau berpikir. Sedangkan secara istilah manusia merupakan sebuah konsep atau fakta, gagasan atau realitas, kelompok atau individu. Manusia juga merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.
Sejatinya, manusia terdiri dari 4 unsur:

  • Jasad   : fisik manusia yang tampak dari luar, menempati ruang dan waktu.
  • Hayat   : unsur hidup yang ditandai dengan gerak. 
  • Ruh     : daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran. 
  •  Nafs    : kesadaran tentang diri sendiri.
  •  
2.2.  Kepribadian Bangsa Timur
Kepribadian adalah sifat hakiki yg tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yg membedakannya dr orang atau bangsa lain (www.kamusbesar.com)
Bangsa timur ialah bangsa yang terkenal dengan sisi sopan santunnya. Contoh bangsa timur yaitu bangsa yang biasanya terletak di wilayah asia seperti indonesia, china, jepang, atau malaysia.

Ciri-ciri kepribadian bangsa timur diantaranya:

Kental akan adat istiadatnya
Misalnya masyarakat Indonesia khususnya daerah Jawa. Sebagian besar mereka bertutur kata dengan lembut dan sopan. Dan terdapat beberapa aturan atau larangan yang tidak boleh dilakukan menurut versi orang dulu yang sebenarnya menurut orang Jawa itu suatu nasihat yang membangun. Misalnya tidak boleh duduk di depan pintu. Hal tersebut merupakan ciri khas kepribadian yang unik.
Menjunjung tinggi nilai-nilai norma yang berlaku di lingkungan masyarakat
Seperti di indonesia yang melarang masyarakatnya untuk berpakaian tidak sopan di depan umum (norma agama), atau berciuman di tempat umum di anggap melanggar norma asusila. 
Toleransi
Misalnya saling tolong menolong dan bergotong royong yang dilakukan bersama-sama. Hal tersebut bagi bangsa timur merupakan suatu sikap yang bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan. 
Ramah dan sopan santun
Seperti halnya masyarakat jepang yang terkenal dengan membungkukkan badannya membentuk sudut 90° sebagai tanda menunjukan rasa hormat (saat salam). 
Terbuka dengan negara lain
Mereka menjalin kerjasama antara bangsa yang satu dengan bangsa yang lain yang tergabung dalam ASEAN.

Bangsa timur dan barat lebih terlihat beda dari sisi pergaulan serta norma yang berlaku di masing-masing masyarakatnya. Biasanya bangsa barat lebih bebas sedangkan bangsa timur memiliki peraturan dan norma yang lebih ketat. Contoh : dari segi pakaian dan pergaulan, bangsa barat memiliki sikap toleransi yang lebih besar dan lebih bebas dibandingkan bangsa timur yang tidak familiar dengan pakaian terbuka.

Dengan adanya perbedaan diatas bukan berarti bangsa timur baik dan bangsa barat buruk, keduanya sama-sama memiliki aturan hanya saja tidak sama, apa yang di miliki bangsa timur tidak di miliki bangsa barat dan begitu pula sebaliknya karena setiap bangsa memiliki karakter masing-masing yang harus di sesuaikan dengan norma-norma yang berlaku pada bangsa tersebut.

2.3. Pengertian Kebudayaan
Budaya / kebudayaan berasal dari kata sansekerta, yaitu budhayah (jamak dari “budhi”) yang diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Kebudayaan diistilahkan dengan culturul dalam bahasa belanda, culture dalam bahasa inggris, dan colera dalam bahasa latin. Kebudayaan merupakan sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang ada dalam pikiran manusia. Dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak.
Kebudayaan memiliki beberapa aspek yang meliputi:
  • Kesenian
  • Bahasa
  • Adat istiadat
  • Budaya daerah
  • Budaya nasional
Selain itu beberapa sifat kebudayaan diantaranya:
  • Etnosentris, yaitu sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan kebudayaan sendiri, biasanya disertai dengan sikap dan pandangan yg meremehkan masyarakat dan kebudayaan lain. 
  • Universal, yaitu umum dan menyeluruh. 
  • Akulturasi, yaitu saling bertemu dan mempengaruhi (budaya).
  • Adaptif, yaitu dapat disesuaikan.
  • Dinamis, yaitu berkembang mengikuti zaman. 
  • Integratif, yaitu membaur membentuk kesatuan.

2.4.  Unsur Kebudayaan
Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
  • Alat-alat teknologi 
  • Sistem ekonom
  • Keluarga 
  • Kekuasaan politik
Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
  • Sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya. 
  • Organisasi ekonomi. 
  • Alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama). 
  • Organisasi kekuatan (politik)

2.5. Wujud Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak:
  • Gagasan (Wujud ideal): wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. 
  • Aktivitas (tindakan): wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. 
  • Artefak (karya):  wujud kebudayaan fisik berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan.

2.6.  Orientasi Nilai Budaya
“Nilai budaya merupakan sebuah konsep luas yang ada dalam fikiran sebagian besar warga suatu masyarakat, tentang hal yang paling berharga dalam hidup. Rangkaian konsep itu saling berkaitan dan merupakan sebuah sistem nilai budaya.” Jadi, sistem nilai budaya suatu masyarakat atau kelompok merupakan wujud konsepsional dari kebudayaan mereka, yang seolah lebih kuat peranannya dari individu warga masyarakat tersebut.
Ada 5 masalah dasar penentu orientasi nilai budaya manusia, yaitu: 
Hakekat hidup
Hidup itu buruk
Hidup itu baik
Hidup bisa buruk bisa baik, tetapi manusia harus tetap berikhtiar agar hidup bisa menjadi baik. Hidup adalah pasrah kepada nasib yang telah ditentukan.
Hakekat karya
Karya itu untuk menafkahi hidup.
Karya itu untuk kehormatan.
Persepsi manusia tetang waktu
Berorientasi hanya kepada masa kini.
Apa yang dilakukanya hanya untuk hari ini dan esok. Tetapi orientasi ini bagus karena seseorang yang berorientasi pada masa kini pasti akan bekerja semaksimal mungkin untuk hari-harinya.
Orientasi masa lalu. Masa lalu memang bagus untuk diorientasikan untuk menjadi sebuah evolusi diri mengenai apa yang sepatutnya dilakukan dan yang tidak dilakukan. Orientasi masa depan. Manusia yang futuristik pasti lebih maju dibandingkan dengan lainnya, pikirannya terbentang jauh kedepan dan mempunyai pemikiran yang lebih matang mengenai langkah-langkah yang harus dilakukannya.
Pandangan terhadap alam
Manusia tunduk kepada alam yang dahsyat.
Manusia berusaha menjaga keselarasan dengan alam.
Manusia berusaha menguasai alam.
Hubungan manusia dengan manusia
Orientasi kolateral (horizontal), rasa ketergantungan kepada sesamanya, berjiwa gotong royong.
Orientasi vertikal, rasa ketergantungan kepada tokoh-tokoh yang mempunyai otoriter untuk memerintah dan memimpin.
Individualisme, menilai tinggi usaha atas kekuatan sendiri.

2.7.  Perubahan Kebudayaan
Perubahan kebudayaan dipengaruhi 2 jenis faktor, yaitu: 
     Faktor internal
a. Jumlah penduduk (kelahiran, kematian, migrasi).
b. Adanya penemuan baru (discovery, invention, inovation).
c. Konflik dalam masyarakat.
d. Pemberontakan atau revolusi.

Faktor eksternal
a. Perubahan alam.
b. Peperangan.
c. Pengaruh kebudayaan lain secara difusi, akulturasi, dan asimilasi.

2.8.  Kaitan Manusia Dan Kebudayaan
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai dwi tunggal yang artinya biarpun keduanya berbeda tapi keduanya merupakan 1 kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan yang setelahnya kebudayaan itulah yang akan mengatur hidup manusia agar tercipta keselarasan.dengan kata lain kebudayaan menjadi salah satu pedoman bagi manusia untuk bersikap dan berperilaku dalam bersosialisasi dengan manusia lainnya.
Manusia memiliki 4 kedudukan terhadap kebudayaan :
  • Penganut kebudayaan 
  • Pembawa kebudayaan 
  • Manipulator kebudayaan 
  • Pencipta kebudayaan
Manusia sebagai masyarakat juga memiliki hubungan erat dengan kebudayaan. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan “segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri”. Teori ini disebut dengan cultural-determinism.

Dalam hakekat kebudayaan tergambar secara jelas tentang keterkaitan antara manusia dan kebudayaan :
  • Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia 
  • Kebudayaan itu ada sebelum generasi lahir dan tidak dapat hilang setelah generasi tidak ada 
  • Kebudayaan diberlakukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya 
  • Kebudayaan mencakup aturan yang memberi kewajiban




DAFTAR PUSTAKA


-Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan ketidaksesuaian-

No comments:

Post a Comment