Monday, October 7, 2013

Filsafat Umum; Keindahan

   Keindahan diartikan sebagai sifat-sifat maupun keadaan yang indah. (http://kbbi.web.id/) Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika (salah satu cabang filsafat), sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Plato menentukan keindahan dari proporsi, keharmonisan, dan kesatuan. Sedangkan Aristoteles menilai keindahan itu datang dari aturan-aturan, kesimetrisan, dan keberadaan. (http://id.wikipedia.org/wiki/Estetika#Sejarah_penilaian_keindahan)
   Pada hakekatnya keindahan itu identik dengan kebenaran. Keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Kebenaran merupakan sebuah keindahan. Sesuatu yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Meskipun kebenaran itu pahit, namun itu tetap lebih baik daripada sebuah kebohongan, dan kebenaran itu akan menjadi indah pada waktunya. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, kedaerahan, serta selera mode. (http://edukasi.kompasiana.com/2013/04/04/keindahan-adalah-anugrah-542872.html)
   Keindahan merupakan persepsi dari pengalaman manusia yang umumnya berupa visual (terlihat) dan audio (terdengar), namun tidak terbatas pada dua bentuk itu saja. Selain itu penilaian keindahan bersifat subjektif, yaitu berbeda-beda menurut setiap individu. Sebagai contoh, apabila 2 individu dihadapkan pada sebuah lukisan, belum tentu mereka sependapat bahwa lukisan itu indah. Karena penilaian seseorang terhadap ukuran keindahan dapat berbeda pada setiap aspeknya. Seperti kata pepatah “Beauty is in the eye of the beholder” yang berarti “Keindahan itu berada pada mata yang melihatnya”.
   Selain sifat-sifat diatas, masih ada sifat keindahan yang lain. Keindahan itu bersifat wajar (apa adanya, tidak belebihan), memberikan kenikmatan (rasa senang yang membawa kepuasan), serta merupakan sebuah kebiasaan (hal tidak biasa yang tidak indah namun dilakukan secara berulang dan teratur pada akhirnya menjadi indah dan berkesan).
   Pengertian keindahan sendiri sebenarnya memiliki perbedaan dalam keluasaan arti. Seperti keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral, dan keindahan intelektual. Sebagai contoh, disini saya akan menjelaskan tentang keindahan moral.
   Moral berasal dari kata latin Mos yang berarti “kebiasaan”. Seseorang dapat dikatakan bermoral apabila ia menggunakan etika dan aturan-aturan yang sesuai dalam bermasyarakat. Moral identik dengan aturan positif yang mengajarkan tentang kebenaran yang membawa sebuah keindahan.
   Keindahan moral dapat diukur melalui pengamatan pada perilaku seseorang berdasarkan kriteria yang ada. Kriteria tersebut tidak sama pada setiap individu, namun tetap bertujuan sama yaitu untuk mencapai sebuah keserasian sosial dan menciptakan kenyamanan. Berperilaku sewajarnya dan tidak berlebihan biasanya merupakan dasar kita untuk bermoral. Apabila 2 individu berbeda dihadapkan pada sebuah pertanyaan seperti “apakah sopan apabila seseorang meletakkan siku nya diatas meja pada saat jamuan makan?” kita tidak dapat memastikan apakah anggapan keduanya akan sama, karena, ada yang menganggap perilaku tadi merupakan hal yang tidak mengganggu dirinya namun ada juga yang merasa risih.
   Moral murni merupakan moral yang terdapat pada setiap manusia, disebut juga hati nurani. Dalam hal ini hati nurani merupakan faktor pendorong internal untuk menciptakan perilaku yang baik dan menimbulkan keindahan moral. Moral terapan merupakan moral yang didapat dari berbagai ajaran filosofis, agama, adat, dan budaya yang merupakan faktor eksternal pembentuk karakter manusia. (af008.wordpress.com/etika-etiket-dan-moral/)
   Pada dasarnya, keindahan itu memberikan pengaruh besar bagi kondisi psikologis seseorang. Keindahan dapat merubah orang yang sedang resah menjadi nyaman, marah menjadi tenang, sedih menjadi gembira, dan masih banyak perasaan negatif yang bisa berubah menjadi positif karena merasakan atau melihat sebuah keindahan. Seperti keindahan moral yang berfungsi untuk menciptakan keserasian sosial, kenyamanan, kebersamaan, dan kedamaian.
PS: Kalo mau ngutip boleh, asal jangan lupa pake sumber ya, saya aja pake sumber kok ngutipnya, hormati sesama blogger bro, thanks ya :)

No comments:

Post a Comment