Keindahan diartikan sebagai sifat-sifat
maupun keadaan yang indah. (http://kbbi.web.id/)
Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika (salah satu cabang filsafat),
sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Plato menentukan keindahan dari
proporsi, keharmonisan, dan kesatuan. Sedangkan Aristoteles menilai keindahan
itu datang dari aturan-aturan, kesimetrisan, dan keberadaan. (http://id.wikipedia.org/wiki/Estetika#Sejarah_penilaian_keindahan)
Pada hakekatnya keindahan itu identik
dengan kebenaran. Keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan.
Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang
selalu bertambah. Kebenaran merupakan sebuah keindahan. Sesuatu yang tidak
mengandung kebenaran berarti tidak indah. Meskipun kebenaran itu pahit, namun
itu tetap lebih baik daripada sebuah kebohongan, dan kebenaran itu akan menjadi
indah pada waktunya. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat
oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, kedaerahan, serta selera mode. (http://edukasi.kompasiana.com/2013/04/04/keindahan-adalah-anugrah-542872.html)
Keindahan merupakan persepsi dari
pengalaman manusia yang umumnya berupa visual (terlihat) dan audio (terdengar),
namun tidak terbatas pada dua bentuk itu saja. Selain itu penilaian keindahan
bersifat subjektif, yaitu berbeda-beda menurut setiap individu. Sebagai contoh,
apabila 2 individu dihadapkan pada sebuah lukisan, belum tentu mereka
sependapat bahwa lukisan itu indah. Karena penilaian seseorang terhadap ukuran
keindahan dapat berbeda pada setiap aspeknya. Seperti kata pepatah “Beauty is in the eye of the beholder”
yang berarti “Keindahan itu berada pada mata yang melihatnya”.
Selain sifat-sifat diatas, masih ada
sifat keindahan yang lain. Keindahan itu bersifat wajar (apa adanya, tidak
belebihan), memberikan kenikmatan (rasa senang yang membawa kepuasan), serta
merupakan sebuah kebiasaan (hal tidak biasa
yang tidak indah namun dilakukan secara berulang dan teratur pada akhirnya
menjadi indah dan berkesan).
Pengertian
keindahan sendiri sebenarnya memiliki perbedaan dalam keluasaan arti. Seperti
keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral, dan keindahan intelektual.
Sebagai contoh, disini saya akan menjelaskan tentang keindahan moral.
Moral
berasal dari kata latin Mos yang
berarti “kebiasaan”. Seseorang dapat dikatakan bermoral apabila ia menggunakan
etika dan aturan-aturan yang sesuai dalam bermasyarakat. Moral identik dengan
aturan positif yang mengajarkan tentang kebenaran yang membawa sebuah
keindahan.
Keindahan
moral dapat diukur melalui pengamatan pada perilaku seseorang berdasarkan
kriteria yang ada. Kriteria tersebut tidak sama pada setiap individu, namun
tetap bertujuan sama yaitu untuk mencapai sebuah keserasian sosial dan
menciptakan kenyamanan. Berperilaku sewajarnya dan tidak berlebihan biasanya
merupakan dasar kita untuk bermoral. Apabila 2 individu berbeda dihadapkan pada
sebuah pertanyaan seperti “apakah sopan apabila seseorang meletakkan siku nya
diatas meja pada saat jamuan makan?” kita tidak dapat memastikan apakah
anggapan keduanya akan sama, karena, ada yang menganggap perilaku tadi
merupakan hal yang tidak mengganggu dirinya namun ada juga yang merasa risih.
Moral
murni merupakan moral yang terdapat pada setiap manusia,
disebut juga hati nurani. Dalam hal ini hati nurani merupakan faktor pendorong
internal untuk menciptakan perilaku yang baik dan menimbulkan keindahan moral. Moral
terapan merupakan moral yang didapat dari berbagai
ajaran filosofis, agama, adat, dan budaya yang merupakan faktor eksternal
pembentuk karakter manusia. (af008.wordpress.com/etika-etiket-dan-moral/)
Pada dasarnya, keindahan itu memberikan pengaruh besar bagi kondisi
psikologis seseorang. Keindahan dapat merubah orang yang sedang resah menjadi
nyaman, marah menjadi tenang, sedih menjadi gembira, dan masih banyak perasaan
negatif yang bisa berubah menjadi positif karena merasakan atau melihat sebuah
keindahan. Seperti keindahan moral yang berfungsi untuk menciptakan keserasian
sosial, kenyamanan, kebersamaan, dan kedamaian.
PS: Kalo mau ngutip boleh, asal jangan lupa pake sumber ya, saya aja pake sumber kok ngutipnya, hormati sesama blogger bro, thanks ya :)
No comments:
Post a Comment